Memahami Kehidupan dengan Algoritma Tuhan

Pepatah jawa bilang, "ibarate wayang, urip iku manut dalange". Yang artinya adalah ibarat seperti wayang, hidup itu nurut dengan dalang. Artikel ini terinspirasi dari hobi admin selain menulis, yaitu bermain video game.

Pernahkah kalian berpikir bahwa sesuatu yang kalian lakukan itu sudah digariskan oleh Tuhan? Sehingga kalian beranggapan bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan apabila kita mendapatkan kegagalan, maka itu artinya.. ya itu takdir yang digariskan oleh Tuhan untuk kita. Tentunya itu tidak salah. Akan tetapi, fikiranku tertuju pada konotasi kalimat yang menyatakan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya hingga dia mengubah diri mereka sendiri. Seperti firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11).

Setiap manusia yang lahir di muka bumi pasti memiliki Takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan. Kehidupan dan Takdir memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Ibarat kita menjalankan aktifitas, Takdir akan menentukan apakah aktifitas itu berhasil atau tidak. Tentunya juga bersangkutan dengan tanggung jawab ketika kita melakoni aktifitas tersebut.

Hal inilah yang membuat saya tergiring menuju opini saya dan ingin mengutarakan isi dikepala saya menjadi sebuah tulisan dengan berbekal sedikit materi perkuliahan yang saya dapatkan dan sedikit pengalaman saya mengenai koding dalam pemrograman komputer. Implementasi dari Algoritma, biasa disebut Flowchart. Flowchart inilah yang menjadi cikal bakal sebuah software yang ditulis dengan bahasa pemrograman. Ibarat kehidupan, flowchart menggambarkan sebuah Takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan. Tentunya diawali dengan Start (Lahir) dan diakhiri dengan Finish (Mati).

Yang membuat saya tertarik menulis artikel ini adalah, didalam sebuah flowchart itu sendiri terdapat sebuah decision box (kotak keputusan) yang digambarkan sebagai sebuah jajar genjang yang fungsinya untuk mengambil keputusan iya atau tidak. Decision box ini berisi literasi percabangan pilihan yang biasa dituliskan dengan if..then..else.

Algoritma dari percabangan diatas itu mirip ketika kita menginginkan sebuah pilihan akan tetapi kita tidak mendapatkan pilihan itu sehingga mendapatkan ganti yang lebih baik dari yang kita inginkan. Seperti yang dikatakan oleh orang-orang, bahwa rencana Tuhan pasti lebih baik dari apa yang sudah kita rencanakan.

Teringat Firman Allah: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan.." (Q.S. Al-Hadid:20). Menurut saya, Iya. Hidup itu memang seperti halnya video game, seorang programmer pasti telah menambahkan literasi percabangan didalam game atau software yang telah dia buat. Sukses tidaknya game yang kita jalani tentunya tergantung dari usaha yang kita lakukan dari game yang dibuat oleh programmer. Apakah strategi A atau B yang dapat membawa kita menuju kemenangan dengan berbagai kemungkinan.

Percabangan yang ada didalam Algoritma yang dibuat manusia saja serumit itu bisa terdapat puluhan, ratusan malah mungkin bisa terjadi jutaan dalam sebuah game ataupun software tergantung kompleksitas dari program yang dibuat. Kompleksitas yang dibuat oleh Tuhan itu melebihi dari yang dibuat oleh manusia. Itu artinya sangat-sangat kompleks, tentunya melibatkan berbagai aspek ilmu (otak) dan juga kemampuan dari kita (hati). Iya, Dia adalah sang Maha Kuasa. Yang seharusnya mendapatkan peraih nobel dari aspek ilmu manapun.

Hal ini mengingatkan saya ketika saya mendapatkan sebuah permasalahan dalam hidup. Teringat Firman Allah lagi: "Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya" (Al-Baqarah: 286). Menurut pandangan opini pribadi saya, seberat apapun kita mendapatkan cobaan ketika kita menginginkan suatu tujuan (akhirat dan duniawi). Lakukanlah tujuan yang ingin kita dapatkan semaksimal mungkin. Karena kita tidak pernah tahu, percabangan if..then..else dari Tuhan akan membawa kita kemana. Ubahlah nasib itu dengan memegang erat tujuan kita. Takdirlah yang akan menentukan berhasil tidaknya tujuan itu sesuai dengan kapasitas dan batas yang kita miliki.

Pertanyaan terakhir saya. Pernahkah kalian melihat film Who Am I (2016)? Jika belum, saya akan menjelaskan. Disana terdapat kata-kata yang sangat terkesan dikepala saya yaitu, "No Sistem Is Safe" yang artinya tidak ada sistem yang aman. Mungkinkah ada Cheat dalam hidup ini? Jika jawabanya didalam video game tentunya, Ada! Banyak hacker yang rela menghabiskan waktunya demi mendapatkan Cheat itu. Tapi jika pertanyaanya adalah kompleksitas sistem yang dibuat oleh Tuhan. Apakah ada Cheat yang bisa digunakan? Sekali lagi jawabanya adalah, Ada! Bahkan Tuhan telah berfirman untuk kita menggunakan Cheat itu!

"Sesunguhnya kami telah menurunkanya (Al-Qur’an) pada malam qadr (kemulian). Dan tahukah kamu apakah malam qadr itu? Malam qadr itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S al-Qadr: 1-3)

Tentunya bukan hanya itu. Banyak hadist yang mengungkapkan untuk beribadah pada hari tertentu supaya mendapatkan ganjaran yang lebih. Lalu apakah ada Cheat yang berfungsi, untuk kehidupan dunia untuk mendapatkan sesuatu? Menurut opini saya, jawabanya adalah ada pada diri kita masing-masing dengan kemampuan dan batasan yang kita miliki.

Sekian opini yang saya dapatkan dari saya setelah bermain game.

3 Comments:

masarul mengatakan...

saat kita berpikir hidup ini jg bagian dari algoritma Tuhan, apakah saat kita memikirkan ini jg bagian dari takdir Tuhan untuk kita ya bang? hehe

faizarteta mengatakan...

Mungkin bang, Wallahu a'lam

rifarif mengatakan...

assalamualaikum. kk perkenalkan saya Ahrif, mohon izin untuk membacakan sebagian isi tulisan kk & mengubah & menambahkan beberapa kata untuk penyesuaian dg tidak mengubah esensi dari makna tulisannya, yang akan saya posting ke tiktok. adapun nama akun saya AHRIF - ahrif43, dpt dilihat di google dg keyword AHRIF tanpa harus mendownload tiktok. demikian permohonan sy, sy ucapkan banyak-banyak terima kasih. wassalam

Posting Komentar