Kategori Barang Kelas Fast Moving, Slow Moving, Non Moving


Persediaan merupakan asset yang digunakan untuk proses produksi dalam perusahaan. Jika persediaan yang dimiliki perusahaan tidak dapat dikendalikan, sudah pasti akan berdampak buruk pada kinerja perusahaan. Memisahkan barang yang memiliki kategori pergerakan atau tingkat permintaan yang tinggi sampai sangat rendah (fast, slow, dan non moving) berguna bagi perusahaan untuk mengambil keputusan nantinya. Dalam beberapa penelitian klasifikasi ini dinamakan klasifikasi FSN.

Pengertian Klasifikasi FSN

  • Kelas Fast : barang yang memiliki tingkat permintaan yang sangat tinggi.
  • Kelas Slow : barang yang memiliki tingkat permintaan yang sedang.
  • Kelas Non Moving (Dead Stock) : barang yang memiliki tingkat permintaan yang rendah.
Dalam beberapa penelitian, tinggi rendahnya tingkat permintaan sehingga dapat masuk dalam kategori FSN sangatlah beragam. Sehingga penyesuaian kategori FSN akan sangat berpengaruh dengan permasalahan yang dihadapi oleh instansi.

Pembagian Klasifikasi FSN dalam peneletian:

Klasifikasi kategori fast moving memiliki persediaan rata-rata atau tingkat penjualan lebih dari 4 barang dalam satu tahun. Kategori slow moving memiliki persediaan rata-rata atau tingkat penjualan 1-4 barang dalam satu tahun. Sedangkan kategori slow moving tidak ada perputaran persediaan dan penjualan dalam kurun waktu satu tahun (Ni’mah dan Yurida, 2019).

Menurut Kumar (2017) klasifikasi FSN dibagi menjadi 3 bagian diantaranya:
  1. Kelas F : Fast Moving, adalah item yang antara tingkat penjualan dan persediaan rata-rata (stock turnover) lebih dari 3. Biasanya besarnya adalah jumlah item 10-15% dari kesuluruhan total item.
  2. Kelas S : Slow Moving, adalah item yang memiliki rasio antara tingkat penjualan dan persediaan rata-rata atau (stock turnover) diantara 1-3. Biasanya besarnya jumlah item adalah 30-35% dari kesuluruhan total item.
  3. Kelas N : Non Moving, adalah item yang memiliki rasio antara tingkat penjualan dan persediaan rata-rata (stock turnover) kurang dari 1. Biasanya besarnya jumlah item adalah 60-65% dari kesuluruhan total item.
Rumus stock turnover adalah permintaan tahunan/rata-rata permintaan

Sedangkan, kategori fast dengan penggunaan lebih dari satu per bulan atau lebih dari 12 unit per tahun, slow dengan penggunaan 4-12 kali per tahun, non moving dengan permintaan 0-3 per tahun (Kini, 2015).

Suku barang fast moving adalah barang yang paling sering diminta atau dibutuhkan, dimana sbarang jenis ini dapat memiliki frekuensi permintaan antara 3-4 kali dalam satu bulan. Barang jenis slow moving adalah jenis suku cadang yang sering dimulai dari 1-2 kali permintaan dalam satu bulan. Yang terahir adalah barang jenis dead stock (non moving) dimana barang yang memiliki frekuensi permintaan paling sedikit. Biasanya frekuensi permintaan untuk barang jjenis ini biasanya 1 kali dalam 6 bulan (Aini, 2018).

Sehingga dari penelitian diatas dapat dibuat sebuah tabel untuk melakukan perbandingan kategori kelas Fast Moving, Slow Moving, Non Moving:

Tabel Klasifikasi FSN

Peneliti
Fast Moving
Slow Moving
Non Moving
(Ni’mah dan Yurida, 2019)
>4 barang /Tahun
1 – 4 Barang / Tahun
0
(Kumar, 2017)
Stockturnover >3
Stockturnover 1-3
Stockturnover <1
(Kini, 2015)
>12 barang  /  tahun
4 -12 barang / tahun
0 – 3 barang / tahun
(Aini, 2018)
3 – 4 barang / bulan
1 – 2 barang / bulan
1 barang / 6 bulan

Adapun kebijakan yang harus dipenuhi oleh kategori ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Kebijakan
Kategori F
Kategori S
Kategori N
Stock
Tinggi
Menengah
Rendah
Kontrol
Tinggi
Menengah
Rendah
Check
Ketat
Menengah
Tidak
Safety Stock
Tinggi
Rendah
Jarang

Daftar Pustaka:
Aini, Q. 2018. Analisis Perencanaan Persediaan Spare Part Mobil Dengan Metode Abc (Konsep 80-20) Pada Gudang Suku Cadang Di Bengkel Pt. Liek Satu Invicta Toyota Pamekasan. JPTM 7(1), 102-108.
Kini, L., Oyong, N., Agustina, E. 2015. Manajemen Persediaan Suku Cadang Mesin High Pressure Compressor Dengan Klasifikasi Fsn-Abc-Ved (Studi Kasus Di Pt. Exterran Indonesia, Gosp Cepu). Jurnal Rekayasa Dan Manajamen Sistem Industri, 3(2), 333-342.
Kumar, Y., Rupesh, K.K., Komal, D., Gautam, K.D., Jalam, S.D., Devprakash, S. 2017. FSN Analysis For Inventory Management – Case Study Of Sponge Iron Plant. International Journal For Research In Applied Science & Engineering Technology (IJRASET), 5(2), 53-57.
Ni’mah, Z., dan Yuniar, F. 2019. Multi-Unit Spares Inventory Control – Three Dimensional (MUSIC 3D) Approach To Inventory Control. Jurnal Matematika Mantik 5(1), 19-27.

0 Comments:

Posting Komentar