Logistik Itu Apa? Pengertian Lengkap Tentang Logistik


Industri manufaktur dan jasa tentunya tak lepas dari kata logistik. Pengelolaan logistik yang efektif dan efisien akan membantu para pelaku usaha agar lebih bersaing, lebih unggul, serta menjadi nilai tambah bagi para pelaku usaha tersebut. Untuk itu, disini saya akan membahas mengenai logistik itu apa?
(Sumber : Google)

Pengertian Logistik

Logistik Menurut KBBI adalah pengadaan, perawatan, distribusi, penyediaan (untuk mengganti) perlengkapan, perbekalan, dan ketenagaan.

Logistik Menurut Wikipedia logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energy, informasi, dan sumber daya lainya seperti produk, jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan ligistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi,inventori, pergudangan, reverse logistik dan pemaketan.

Logistik Menurut Ahli

1. Gattorna dan Walters dalam bukunya Managing Supply Chain: A Strategic Perspective 
Logistik merupakan aspek manajemen strategis yang bertanggung jawab mengelola akuisisi, pergerakan dan penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, persediaan barang jadi dan informasi-informasi yang menyertai dalam suatu organisasi dan saluran pemasaran untuk memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat mencapai target keuntungan perusahaan.

2. Burg dalam Lysons
Menurut Burg, pengertian logistik adalah integrasi dari pengadaan, transportasi, manajemen persediaan, dan aktifitas pergudangan dalam menyediakan alat/cara yang berbiaya efektif, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, baik internal maupun eksternal.

3. Christopher
Menurut Christopher, pengertian logistik adalah proses yang secara strategis mengelola pengadaan, pergerakan, dan penyimpanan material, suku cadang dan barang jadi beserta aliran informasi terkait melalui organisasi dan kanal-kanal pemasarannya, dalam cara dimana keuntungan perusahaan, baik untuk saat ini maupun diwaktu yang akan datang, dapat dimaksimalkan dengan cara pemenuhan pesanan yang berbiaya efektif.

4. Donald Walters
Menurut Donald Walters, pengertian logistik adalah fungsi yang melibatkan perpindahan, mengatur perpindahan barang, dan penyimpanan material dalam perjalanannya dari pengirim awal, melalui rantai pasok dan sampai ke pelanggan akhir.

Jadi, Pengertian Logistik adalah aliran barang atau jasa mulai dari sumber sampai tujuan yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan.

Evolusi Logistik 1.0 Sampai 4.0

Logistik 1.0 (Mekanisasi)
Jaringan logistik pada masa ini masih menggunakan sistem logistik sederhana, aktivitas logistik belum terintegrasi dan jaringan logistik belum terbentuk (struktur operasinya masih bersifat lokal). Menggunakan sistem push delivery process, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian material dilakukan secara manualdan masih dilakukan secara insourcing. Kegiatan intralogistics(trolley, forklift, etc) dilakukan secara mekanis dan dikendalikan secara manual. Kegiatan pergudangan dan inventory (bahan baku dan barang jadi) dilakukan dan dikendalikan secara manual (no automation). Sarana transportasi digerakan dengan “steam engines” dan tidak terkoordinasi.

Logistik 2.0 (Elektronisasi)
Pada masa ini sudah terbentuk jaringan logistik yang terintegrasi, sudah mulai dilakukan pengembangan jaringan logistik global dan supply chain management. Menggunakan sistem pull delivery process, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara terelektronisasi dan mulai dilakukan outsourcing. Kegiatan intralogistics termasuk sistem 
penanganan material (trolley, forklift, etc) dilakukan dengan tenaga listrik namun dikendalikan dengan tenaga manusia. Kegiatan pergudangan dan inventory mulai direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan secara terotomatisasi. Sarana transportasi digerakan dengan “steam engines” dan terkoordinasi.

Logistik 3.0 (Digitalisasi)
Masa ini sudah terbentuk jaringan logistik global dan sudah menggunakan komputer untuk pengelolaan serta pengendalian sumber daya (partial global resuorce planning/controlling). Inbound logistics direncanakan dan dikendalikan dengan perangkat lunak terotomatisasi (e-procurement, e-warehousing, etc). Kegiatan intralogistics dilakukan secara terotomatisasi termasuk penggunaan robot untuk penangan material dengan rute yang terprogram. Terdapat jaringan pergudangan terotomatisasi dalam kegiatan supply chain. Kegiatan pergudangan dan inventory direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan menggunakan software secara terotomatisasi. 
Sarana transportasi (feet vehicles) terkoordinasi, baik perencanaan maupun penjadwalannya dilakukan menggunakan software.

Logistik 4.0 (Cyber Phisycal System)
Terbentuk jaringan rantai pasok global kompleks, stakeholder terkoneksi dan berinteraksi menggunakan internet (open and flexible operation footprint). Semua kegiatan inboundlogistics dikelola dan dikendalikan secara real time menggunakan internet. Kegiatan intralogistics dilakukan sepenuhnya secara otomatis dan terprogram sesuai dengan prediksi inbound dan outbond logistiknya. Tidak memerlukan pergudangan, inventory dikelola secara “just in time” (no warehousing in supply chain). Sarana transportasi dengan menggunakan drone yang terprogram menggunakan platform internet.

Logistik di Indonesia Secara Umum

Walaupun Indonesia telah melakukan berbagai upaya pembenahan di bidang logistik domestik, akan tetapi dengan persaingan global yang semakin ketat kinerja logistik nasional masih belum menggembirakan. Salah satu indikator yang menunjukkan kinerja logistik suatu negara adalah Logistics Performance Index (LPI) yang dikeluarkan Bank Dunia, yang menilai kinerja sektor logistik negara-negara di dunia berdasarkan persepsi dari pelaku usaha. LPI terdiri dari 7 (tujuh) komponen pengukuran, yaitu: 

(1) kepabeanan (custom), 
(2) infrastruktur (infrastructure), 
(3) kemudahan mengatur pengapalan internasional (international shipment),
(4) kompetensi (competence) logistik dari pelaku dan penyedia jasa lokal, 
(5) pelacakan (tracking dan tracing), 
(6) biaya logistik dalam negeri (domestic logistics cost), dan 
(7) waktu antar (delivery timelines).

Berdasarkan survei LPI dari World Bank pada tahun 2016 dan 2018, kinerja logistik Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun terlihat naik, seiring dengan naiknya peringkat LPI Indonesia dari urutan 63 (enam puluh tiga) pada tahun 2016, menjadi urutan 46 (empat puluh enam) pada tahun 2018. 
Tabel LPI Kinerja Logistik Indonesia Tahun 2016

Tabel LPI Kinerja Logistik Indonesia Tahun 2018
(Sumber : https://lpi.worldbank.org/domestic/performance/2018/C/IDN)

0 Comments:

Posting Komentar