Ergonomi Dalam Aspek Kehidupan Manusia

Pengertian Ergonomi

Ergonomi menarik di banyak disiplin ilmu dalam studi tentang manusia dan lingkungan mereka. Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu bersifat multi-disipliner yang lahirnya setelah perang dunia II. Ergonomi adalah disiplin ilmu yang bersangkutan dengan pemahaman manusia dan interaksi di antara unsur-unsur lain dari sistem, dan profesi yang berlaku teori, prinsip, data dan metode untuk desain agar dapat mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan sistem secara keseluruhan kinerja.

Ergonomi berkaitan dengan 'kesesuaian' antara orang-orang dan pekerjaan mereka. Hal ini memperhitungkan kemampuan pekerja dan keterbatasan dalam mencari untuk memastikan bahwa tugas, peralatan, informasi dan lingkungan hidup sesuai dengan setiap pekerja. Untuk menilai seseorang cocok dalam pekerjaanya, ergonomists mempertimbangkan pekerjaan yang dilakukan dan tuntutan pekerja; peralatan yang digunakan (ukuran, bentuk, dan bagaimana yang tepat adalah untuk tugas), dan informasi yang digunakan (bagaimana disajikan, diakses, dan diubah.

Prinsip Dasar Ergonomi

Prinsip dasar dalam ergonomi adalah menyesuaikan manusia dengan pekerjaanya, manusia bukan hanya harus mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, pekerjaan yang diperoleh dapat memelihara harkat dan harga dirinya sebagai manusia sehingga bersifat manusiawi yang didalamnya terkandung pengertian adanya jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

Ergonomi Dalam Bekerja

Manusia adalah mahluk pekerja. Dengan bekerja mereka akan menghasilkan suatu hasil kerja yang nantinya akan dipakai untuk membiayai segala kebutuhan hidupnya, yaitu memperoleh bahan makanan, sandang dan perumahan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya itu manusia bisa saja memakai peralatan kerja dan berada dalam lingkungan kerja tertentu.

Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia pemakai, lingkungan kerjanya harus mendukung fungsi tubuh yang sedang bekerja. Hal itulah yang dituju dalam pelaksanaan ergonomi di tempat kerja. Dengan ergonomi akan dijamin manusia bekerja sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasannya. Hasil akhirnya ialah manusia mampu berproduksi optimal, selama umur produktifnya tanpa harus mengorbankan keselamatan dan kesehatannya. Ergonomi dimanfaatkan sebagai suatu cabang ilmu akan sangat bermanfaat bagi manusia bekerja, dimana saja dan kapan saja. 

Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia bekerja. Ergonomi sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia bekerja di pagi sampai siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah laut, di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara invidual, atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi akan berperan.

Tujuan Ergonomi

Tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.
  2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja.
  3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkakan efisiensi sistem manusia-mesin.
  4. Manfaat pelaksanaan ergonomi adalah sebagai berikut:
  5. Menurunnya angka sakit akibat kerja.
  6. Menurunnya kecelakaan kerja.
  7. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
  8. Stress akibat kerja berkurang.
  9. Produktivitas membaik.
  10. Alur kerja bertambah baik.
  11. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.
  12. Kepuasan kerja meningkat.
  13. Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.

Aspek Ergonomi Dalam Kelangsungan Hidup Manusia

Beberapa aspek yang mempengaruhi ergonomi dalam kelangsungan hidup manusia adalah sebagai berikut :

Lingkungan

Aspek lingkungan kerja sangat menentukan prestasi kerja manusia. Lingkungan yang tidak kondusif untuk bekerja akan memberikan beban tambahan bagi tubuh, pada hal tubuh sedang melaksanakan beban utama yaitu tugas yang sedang dilaksanakan. Demikian juga lingkungan dingin, kelembaban relatif, penipisan kadar oksigen, adanya zat pencemar dalam udara semuanya akan mempengaruhi penampilan kerja manusia. Penerangan tempat kerja, adanya kebisingan, lingkungan kimia, biologi dan lingkungan sosial di tempat kerja berpengaruh terhadap prestasi dan produktivitas kerja.

Antropometri dan Dimensi ruang

Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam memerlukan intraksi manusia. Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-rata atau kurva normal. Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area kerja, perancangan peralatan kerja, perancangan produk konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik. Perancangan suatu produk harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku bangsa, posisi tubuh.

Kondisi Kerja

Lingkungan kerja fisik mencakup segala hal dari fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.

Waktu Kerja

Lama jam kerja per hari atau per minggu penting untuk dikaji untuk mencegah adanya kelelahan berlebihan. Kerja dikatakan efisien apabila waktu penyelesaian berlangsung singkat. Untuk menghitung waktu (standar time) penyelesaian pekerjaan maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuruan kerja. Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku diperlukan terutama untuk perencanaan kebutuhan tertentu tenaga kerja (man power planning), estimasi biaya2 untuk upah karyawan, penjadwalan produksi dan penganggaran, perencanaan sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berprestasi, indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

Sosial

Termasuk di dalamnya bagaimana pekerja diorganisir dalam melaksanakan tugas-tugasnya, interaksi sosial sesama pekerja, khususnya menghadapi teknologi baru. Di samping itu pekerjaan yang dilaksanakan bila tidak sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya akan menimbulkan stress psikologis dan problema kesehatan. Karenanya kondisi sosial ini banyak seharusnya dimanfaatkan oleh pimpinan tempat kerja untuk membina dan membangkitkan motivasi kerja, seperti sistem penghargaan bagi yang berhasil dan hukuman bagi yang salah dan lalai bekerja.

Sikap Kerja

Sikap kerja yang bertentangan dengan sikap alami tubuh akan menimbulkan kelelahan dan cedera otot-otot. Dalam sikap yang tidak alamiah tersebut akan banyak terjadi gerakan otot yang tidak seharusnya terjadi sehingga gerakan itu akan boros energi. Hal itu akan menimbulkan strain dan cedera otot-otot.

Interaksi manusia-mesin atau peralatan kerja

Tujuannya untuk menentukan keserasian antara manusia dengan mesin atau peralatan kerjanya. Bagaimana manusia dapat mengontrol mesin-mesin melalui display dan control. Ketidak-serasian antara kedua faktor tersebut akan menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh.

0 Comments:

Posting Komentar