Apa Itu Industri Waralaba Frenchise - Pengertian dan Jenis Frenchise

Pengertian Waralaba

Istilah franchise yang sudah di Indonesiakan menjadi waralaba. Waralaba berasal dari kata “wara” yang berarti lebihistimewa dan "laba" berarti untung.Jadi kata waralaba berarti usaha yang memberikan keuntungan lebih/ istimewa.

Di samping pengertian tersebut, ada pengertian waralaba menurut doktrin,sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdurrahman A.: “secara umum waralaba dikenal dengan istilah franchise yang berarti persetujuan atau pedanjian (kontrak) antara veransir dan pedagang eceran atau pedagang besar, yang menyatakan bahwa yang tersebut pertama itu memberikan kepada yang tersebut terakhir itu suatu hak untuk memperdagangkan produknya, dengan syarat-syarat yang disetujui oleh kedua belah pihak”.

Dalam kaitannya dengan pemberian izin dan kewajiban pemenuhan standar dari pemberi waralaba, pemberi waralaba akan memberikan bantuan pemasaran, promosi maupun bantuan teknis lainnya agar penerima waralaba dapat menjalankan usahanya dengan baik. Selain itu ada pula pengertian waralaba menurut Juajir Sumardi, Franchise adalah sebuah metode pendistribusian barang dan jasa kepada masyarakat konsumen, yang dijual kepada pihak lain yan berminat. Pemilik dari metode yang dijual ini disebut 'franchise' sedangkan pembeli yang berhak untuk menggunakan metode ini disebut 'franchisee'.

Pemberian waralaba ini didasarkan pada suatu Franchise Agreement, yang mana dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa seorang penerima waralaba juga menjalankan usahanya sendiri tetapi dengan mempergunakan merk dagang atau merek jasa serta dengan memanfaatkan metode dan tata cara atau prosedur yang telah ditetapkan oleh pemberi waralaba.

Secara hukum waralaba berarti persetujuan legal atas pemberian hak atau keistimewaan untuk menawarkan suatu produk/ jasa dari pemilik (pewaralaba) kepada pihak lain (terwaralaba) yang diatur dalam suatu permainan tertentu. Dalam PP. RI. No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba Pasal 1 ayat 1 menyatakan:“Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khan usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba”.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, diketahui bahwa waralaba merupakan salah satu bentuk format bisnis dimana pihak pertama yang disebut pemberi waralaba (franchisor) memberikan hak kepada pihak kedua yang disebut penerima waralaba (franchisee) untuk mendistibusikan barang/jasa dalam lingkuparea geografis dan periode waktu tertentu dengan mempergunakan merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan dikembangkan oleh franchisor.

Sistem Bisnis Waralaba

Sistem usaha franchise atau waralaba yaitu penggunaan merek terkenal. Sistem ini dianggap menguntungkan bom merupakan sistem perdagangan yang kebal resesi ekonomi. Manajemen karena tingkat profitabilitas perusahaan dapat stabil, sehingga bisa memberikan kematangan timbal balik antara perusahaan induk dan perusahaan yang melakukan kerja sama dengan sistem franchising. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang melakukan franchise dengan membuka cabang-cabang baru didaerah, maka usaha yang dijalankan akan semakin cepat dikenal karena masyarakat akan dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan.

Hal ini disebabkan oleh sistem yang mengharuskan setiap cabang mempunyai standar yang sama dengan perusahaan induk. Semua yang ada diperusahaan induk ada di setiap perusahaan cabang, walaupun perusahaan tersebut tergolong masih baru. Standar yang diberikan oleh perusahaan induk tidak saja menyangkut masalah makanan, tetapi juga menyangkut. sistem pelayanan, promosi, desain interior, persyaratan lokasi, manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Sistem franchise pada dasarnya adalah salah satu metode perluasan pasar yang dilakukan oleh perusahaan yang telah mantap atau mapan dan punya nama. Sistem ini sangat cocok untuk strategi pengembangan usaha karena perusahaan tidak saja mampu mengembangkan usaha dinegara asalnya, tapi juga dapat mengembangkan sayapnya sampai ke seluruh penjuru dunia. Selain itu dengan menyuguhkan cita rasa masakan yang khas, industri ini dapat meraih pangsa pasamya sesuai dengan selera konsumen. Menurut Robert T. Kiyosaki membeli franchise berarti membeli sistem, merek hanyalah salah satu kunci sukses.

Kunci terpenting adalah sistem, yaitu mencakup :

1. Manajemen keuangan 

Manajemen keuangan merupakan pencatatan atas semua transaksi keuangan atau aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian perolehan serta pendistribusian aset-aset keuangan perusahaan. Seorang manajer keuangan sertanggung jawab dalam semua bidang keuangan pada suatu perusahaan, seseorang yang mempunyai hakdalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatubidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Pengawasan yang berlanjut dalam pembukuan pencatatan dan akuntansi, maupun sumber-sumber material.

2. Manajemen produksi

Manajemen produksi dan operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu Manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan operasi, yaitu mengenai pertanggung jawaban untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa.

Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barangataujasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.

3. Pemasaran Manajemen

Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam hal ini, franchisor wajib mengkoordinasikan dan tanggung jawab terhadap periklanan usaha.

4. Alur pasokan dan logistik (supply chain)

Manajemen rantai suplai atau slur pasokan adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Bahan baku merupakan hal yang paling penting dalam produksi, ketersediaan bahan baku sangat mempengaruhi produksi yang dihasilkan. Produksi tidak akan dapat berjalan jika bahan baku yang dibutuhkan terlambat datang atau bahkan tidak tersedia.

Tujuan dari manajemesn resiko rantai pasok ini adalah untuk meminimalkan adanya kegagalan yang disebabkan oleh suatu kegiatan rantai pasokan dalam pemenuhan kebtuhan baik yang telah direncanakan maupun yang tidak.

5. SDM (Sumber Daya Manusia)

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM adalah suatu cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. 

Sumber daya manusia yang kompeten dan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitas agar tujuan perusahaan atau suatu organisasi dapat tercapai dengan sempurna, oleh karena itu diperlukan pengembangan pegawai agar mutu dan kemampuan sumber daya manusia yang telah ada mampu bersaing dan dapat mengikuti perkembangan zaman, terlebih pada era globalisasi, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang berkembang dengan sangat pesat. Serta memberikan pelatihan agar dalam mengoperasikan bisnis frinchising dapat memberikan servis, produk, serta kualitas yang sesuai dengan fanchisornya.

6. Pembagian Keuntungan/ Bagi Hasil

Pembagian keuntungan merupakan instrumen pembagian hasil yang dihitung dari pendapatan setelah biaya dengan porsentase yang telah disepakati. Besarnya keuntungan yang dibagi harus benar-benar dipahami dan disepakati di awal, transparansi dalan, dunia bisnis membuat peningkatan jenis usaha saat keuntungan usaha juga menimakat.

Jenis Waralaba

Dalam bentuknya sebagai bisnis, waralaba memiliki dua jenis kegiatan:

1.Waralaba produk dan merek dagang

Dalam waralaba produk merek dagang iini pemberi waralaba memberikan hak kepada penerima waralaba untuk menjual produk yang dikembangkan oleh pemberi waralaba van, disertai dengan pemberian izin untuk menggunakan merek dagang milik pemberi waralaba. Pemberian izin penggunaan merek dagang tersebut biasanya pemberi waralaba memperoleh suatu bentuk pembayaran royalty dimuka,dan selanjutnya pemberi waralaba memperoleh keuntungan (yang sering juga disebut dengan royalty berjalan) melalui penjualan produk yang diwaralabakan kepada pencrima waralaba. 

Dalam bentuk yang sederhana ini, Waralaba produk dan merek dagang sering kali mengambil bentuk keagenan, distributor atau lisensi penjualan.

2.Waralaba format bisnis

Menurut pengertian yang dikemukakan Martin Mandelson dalam Franchising: Petunjuk Praktis bagi Franchiser dan Franchisee, Waralaba format bisnis adalah : Pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (pemberi waralaba) kepada pihak lain (penerima waralaba), lisensi tersebut memberi hak kepada penerima waralaba untuk berusaha dengan menggunakan merek dagang atau nama dagang pemberi waralaba, dan untuk menggunakan keseluruhan paket yang terdiri dan seluruh elemen yang diperlukan untuk membuat seseorang yang sebelumnya terlatih dalam bisnis dan untuk menjalankannya dengan bantuan yang terus-menerus atas dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam Franchising, Petunjuk Praktis bagi Franchisor dan Franchisee,Martin Mandelson menyatakan bahwa waralaba format bisnis ini terdiri dari atas:

  1. Konsep bisnis yang menyeluruh dari pemberi waralaba
  2. Adanya proses permulaan dan pelatihan atas seluruh aspek pengelolaan bisnis, sesuai dengan konsep pemberi waralaba
  3. Proses bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak pemberi waralaba

Menurut International Franchise Association (IFA) berkedudukan di Washington DC, merupakan organisasi Franchise International yang beranggotakan negara-negara di dunia, ada empat jenis franchise yang mendasar yang biasa digunakan di Amerika Serikat, yaitu:

1. Product Franchise

Produsen menggunakan produk franchise untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen memberikan hak kepada pemilik toko untuk mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko untuk menggunakan nama dan merek dagang pabrik. Pemilik toko harus membayar biaya atau membeli persediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini. Contohnya,toko ban yang menjual produk dari franchisor, menggunakan nama dagang, Serta metode pemasaran yang ditetapkan oleh franchisor.

2.Manufacturing Franchises

Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek fimehisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.

3. Business Oportunity Ventures

Bentuk ini secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis, dan sebagai timbal baliknya pemilik bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya.Contohnya, pengusahaan mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship.

4. Business Format Franchising

Ini merupakan bentuk franchising yang paling populer di dalam.praktek. Melalui pendekatan ini, perusahaan menyediakan suatu metode yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan. Umumnya, perusahaan menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik bisnis membayar sejumlah biaya atauroyalty. Kadang-kadang,perusahaan juga mengaharuskan pemilik bisnis untuk membeli persediaan dari perusahaaan.