Muscle Fatigue Assessment (MFA) pertama kali dirancang oleh Rodgers pada tahun 1987 sebagai alat untuk menilai jumlah kelelahan yang terakumulasi di otot pada berbagai pola kerja dalam waktu 5 menit bekerja. Menurut Rodgers metode MFA sangat ideal untuk evaluasi tim terhadap tugas atau pekerjaan. Strategi untuk mengurangi risiko paparan yang dapat dikembangkan dengan mendefinisikan tingkat upaya melalui identifikasi postural dan kekuatan faktor-faktor risiko intensitas serta mengevaluasi pola kerja yang meningkatkan atau mengurangi risiko kelelahan (Stanton dkk., 2004). Kelelahan otot didefinisikan sebagai titik di mana otot tidak lagi mampu mempertahankan kekuatan yang dibutuhkan atau tingkat output kerja (Stanton dkk., 2004).
Tabel 2.10 Langkah Prosedur Metode MFA (Stanton dkk., 2004).
No |
Langkah
Prosedur |
Bagaimana |
1. |
Identifikasi
masalah pekerjaan (pekerjaan yang berisiko) |
-Ada tidaknya potensi cidera atau keluhan di tempat
kerja yang disebabkan oleh pekerjaan |
2. |
Identifikasi masalah dari suatu aktivitas
pekerjaan |
-Tinjau data kecelakaan/cidera atau penyakit akibat
kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, serta lamanya pekerjaan yang dilakukan. |
3. |
Pilih tugas untuk dianalisis |
- Susun berdasarkan prioritas paling atas. |
4. |
Tentukan tingkat intensitas usaha/kerja
untuk setiap bagian tubuh |
-Gunakan rekaman video yang belum diedit (minimal 4
hingga 6 menit merekam terus menerus) untuk mempelajari karakteristik
pekerjaan. -Meminta pekerja untuk ikut menentukan tingkat
intesitas kerja -Membuat list urutan tingkat intensitas kerja mulai
dari yang paling ringan, sedang dan berat. |
5. |
Menentukan durasi kerja dalam detik untuk setiap intensitas kerja pada tiap
bagian tubuh |
-Gunakan stopwatch untuk menentukan lamanya durasi
pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus sebelum pergantian pekerjaan
atau istirahat |
6. |
Menentukan frekuensi dari pergerakan
dalam menit pada setiap intensitas kerja yang sama untuk setiap bagian tubuh. |
-Hitung jumlah pergerakan pada intensitas kerja
yang dilakukan. |
7. |
Menggunakan peringkat tiga nomor yang
dihasilkan dari langkah 4 sampai 6. Tentukan prioritas untuk perubahan skor, masukkan
kedalam kolom terakhir untuk setiap bagian tubuh. |
-Gunakan Tabel 2.11 (Dibawah) untuk menentukan prioritas yang akan dilakukan perbaikan
berdasarkan usaha, durasi kerja, dan frekuensi kerja untuk setiap bagian
tubuh. |
8. |
Menentukan prioritas perubahan dari yang
paling tinggi supaya menjadi lebih rendah. |
-Menentukan seberapa tinggi prioritas perubahan
yang dilakukan dan setiap perubahan dari peringkat tinggi ke peringkat yang
lebih rendahnya. |
9. |
Mengembangkan beberapa strategi untuk
mengatasi penyebab utama skor tinggi |
-Gunakan proses penyelesaian masalah untuk
menemukan akar penyebab faktor risiko yang diidentifikasi oleh bagian tubuh. |
10. |
Menentukan kembali urutan tugas pada
semua anggota tubuh untuk menentukan dampak dari perubahan yang berhubungan
dengan kenyamanan dan keluhan kerja |
- Nilai semua bagian tubuh |
Tabel 2.11 Formulir Observasi Berdasarkan Aktivitas (Stanton dkk., 2004)
Job |
Analyst |
|||||||||||
Task |
Date |
|||||||||||
|
Tingkat Usaha |
Skor |
Prioritas |
|||||||||
Bagian
Tubuh |
Ringan 1 |
Sedang 2 |
Berat 3 |
Usaha |
Dur |
Frek |
|
|||||
Leher |
kepala
diputar sebagian ke samping, ke belakang atau sedikit ke depan |
kepala
menoleh ke samping, kepala sepenuhnya kembali, kepala maju sekitar 20 ° |
sama
seperti sedang tetapi dengan kekuatan atau berat, kepala direntangkan ke
depan |
|
|
|
|
|||||
Bahu |
Lengan
sedikit jauh dari sisi tubuh, Lengan diberi jangkauan lebih oleh beberapa
bantuan(alat) |
Lengan
jauh dari tubuh, tanpa bantuan, bekerja keras |
Mengerahkan
kekuatan atau menahan berat dengan lengan yang jauh dari tubuh |
|
|
|
|
|||||
Punggung |
condong
ke samping atau membungkuk ke belakang |
membungkuk
ke depan, tanpa beban, mengangkat secukupnya, beban berat di dekat tubuh,,
bekerja keras |
mengangkat
atau mengerahkan kekuatan saat memutar, kekuatan tinggi saat membungkuk |
|
|
|
|
|||||
Lengan/Siku |
Lengan
jauh dari tubuh, tanpa beban, usaha kecil untuk mengangkat yang terletak
didekat tubuh (barangnya) |
Lengan
yang berputar ketika menggunakan usaha sedang |
Menggunakan
usaha yang tinggi dengan tubuh berputar, mengangkat dengan lengan yang
diperpanjang |
|
|
|
|
|||||
Pergelangan
tangan/ Tangan/ Jari jemari |
Kekuatan
yang ringan untuk menngani berat yang dekat dengan tubuh, pergelangan tangan yang
lurus, nyaman dalam menggenggam |
Menggenggam
dengan luas atau sempit, sudut yang memungkinkan terjadinya risiko (sedang),
terutama pada saat fleksi, menggunakan sarung tangan dengan usaha sedang. |
Pegangan
kecil, sudut pergelangan yang kuat, permukaan yang licin. |
|
|
|
|
|||||
Kaki
/ Lutut |
berdiri,
berjalan tanpa menekuk atau bersandar,beban di kedua kaki |
Membungkuk
ke depan, bersandar di meja; berat di satu sisi; berputar sambil mengerahkan
kekuatan |
Mengerahkan
kekuatan tinggi sambil menarik atau mengangkat; berjongkok sambil mengerahkan
kekuatan |
|
|
|
|
|||||
Angkel/
Kaki / Jari kaki |
Berdiri,
berjalan tanpa menekuk atau bersandar; beban di kedua kaki |
Membungkuk
ke depan, bersandar di meja; berat di satu sisi; berputar sambil mengerahkan
kekuatan |
Mengerahkan
kekuatan tinggi sambil menarik atau mengangkat; berjongkok sambil mengerahkan
kekuatan |
|
|
|
|
|||||
Durasi
usaha terus menerus |
<6
s 1 |
6-20
s 2 |
20-30
s 3 |
>30
s 4
(masuk kategori sangat tinggi) |
||||||||
Frekuensi
usaha |
<1/
menit 1 |
1-5
/menit 2 |
>5-15/menit 3 |
>15/menit 4(
Masuk kategori sangat tinggi) |
||||||||
Dari hasil observasi sesuai dengan pada tabel 2.11 maka akan didapatkan nilai
untuk priority of change yang dapat dilihat pada Tabel 2.12
Tabel 2.12 MFA Priority Of Change
Rendah
|
Sedang |
Tinggi
|
Sangat
Tinggi |
111 |
123 |
223 |
323 |
112 |
132 |
313 |
331 |
113 |
213 |
321 |
332 |
211 |
222 |
322 |
|
121 |
231 |
|
4xx |
212 |
232 |
|
x4x |
311 |
312 |
|
xx4 |
122 |
|
|
|
131 |
|
|
|
221 |
|
|
|