Pengertian, Prinsip Kerja Mesin Cuci dan Bagian-Bagian Mesin Cuci

Pengertian Mesin Cuci

Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari komponen-komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi untuk mencuci, membilas dan memeras/ mengeringkan pakaian. Mesin cuci merupakan kelompok alat rumah tangga listrik dalam penggolongan pengkondisian mekanis karena pada mesin cuci tenaga listrik dikonversi menjadi energi mekanik. Tenaga mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk dapat melakukan fungsi mencuci, membilas dan mengeringkan pakaian. Mesin cuci memiliki tenaga pengerak elektrik yang sering disebut sebagai motor listrik dengan berbagai macam kapasitas. 

Mesin cuci makin hari makin berkembang, bahkan sampai sekarang ini sudah ada mesin cuci otomatis, dimana pakaian tinggal ditaruh di bak cuci kemudian mesin cuci dioperasikan maka secara otomatis mesin akan mencuci, membilas sampai mengeringkan. Mesin cuci semacam ini dilengkapi dengan perangkat kontrol, sehingga proses kerjanya dapat dikontrol oleh manusia. 

Pada dasarnya mesin cuci dalam pemanfaatannya memiliki tiga tahap yaitu: pencucian, pembilasan dan pemerasan/pengeringan.

Bagian-Bagian Mesin Cuci 

  1. Bak Pencucian berfungsi untuk tempat pencucian pakaian
  2. Bak Peras/ pengering berfungsi untuk tempat peras/pengering pakaian
  3. Saklar berfungsi untuk pengoperasian awal mesin cuci
  4. Selang inlet dan outlet air berfungsi untuk saluran masuk air dan saluran pembuangan air
  5. Motor listrik berfungsi untuk menggerakkan pulsator dan bak pengering
  6. Kapasitor berfungsi untuk memperbaiki kinerja motor listrik (Cos f)
  7. Timer (Pengatur Waktu) berfungsi untuk mengatur waktu/ lama pencucian, pembilasan dan pemerasan/ pengeringan
  8. Kabel Arde berfungsi untuk mengamankan/ menetralisir arus hubung singkat atau arus bocor kebodi mesin cuci dan Pulsator berfungsi untuk menghasilkan gerakan memutar dari air.

Gambar Bagian-bagian Mesin Cuci National Type NA-W60A4

Prinsip Kerja Mesin Cuci

Mesin cuci bekerja dengan menggunakan tenaga mekanik dari motor untuk menggerakkan screw pulsator pada bak cuci dan dan memutar bak peras/ penggering. Motor yang digunakan pada bak pencucian adalah motor dengan kecepatan rendah sedangkan untuk bak peras/ pengering menggunakan motor dengan kecepatan tinggi. 

Pada dasarnya ada tiga tahap pengerjaan pada mesin cuci yaitu tahap pencucian, tahap pembilasan dan tahap pengeringan/ pemerasan. 

Pada tahap pencucian selain harus diperhatikan kapasitasnya maka perlu juga diperhatikan fungsinya. Pada tahap pencucian yang perlu diperhatikan adalah: 

  1. Pemisahan materi pakaian putih, luntur dan keras
  2. Pemberian air sesuai kapasitas
  3. Memberikan takaran deterjen yang sesuai
  4. Menyetel waktu cuci
  5. Pengoperasian

Proses pencucian seluruhnya berlangsung dan dikerjakan oleh mesin cuci. Pengguna cukup menutup dan menjalankan mesin cuci, mesin cuci akan bekerja berdasarkan setting waktu yang diberikan. Bila waktu pencucian yang telah ditentukan tercapai, maka secara otomatis motor bak pencucian akan berhenti. Dalam proses ini mesin cuci akan berputar dan ditunjang oleh gelembung dan semprotan air sehingga gerakannya mirip orang yang meremas. Dengan demikian hasilnya dapat dipertanggung jawabkan dalam hal kebersihan cucian. Ada juga mesin cuci yang memiliki kaca monitor di depan, namun yang lazim digunakan pada kebanyakan rumah tangga adalah yang memakai penutup. Setelah proses pencucian selesai, maka proses selanjutnya adalah fase kedua yakni pembilasan. 

Beberapa jenis mesin cuci memiliki dua buah tangki penampung secara terpisah, yakni tangki pencucian dan tangki pemerasan dan pengeringan. Mesin cuci yang demikian setelah proses pencucian selesai, pakaian harus dipindahkan ke dalam tangki pemerasan dan pengeringan. Tangki atau tabung ini bisa diberi air, namun adakalanya cukup dengan kering saja kemudian pakaian dimasukkan dan keluar dalam keadaan hampir kering. 

Proses pengeringan bisa dilakukan sendiri oleh mesin cuci yang berkualitas namun bisa pula dengan bantuan sinar matahari. Mesin cuci menghemat waktu dan tenaga hingga 80 %.

Rangkaian Kelistrikan Mesin Cuci


Gambar Rangkaian Kelistrikan Mesin Cuci National Type NA-W60A4

Keterangan Gambar: 

  • F : Fuse/Pengaman
  • S : Saklar On-Off
  • C : Kapasitor
  • T, T1, T2 : Timer
  • W.M : Motor untuk bak pencucian (wash)
  • S.M : Motor untuk bak pengering/pemeras (Spin)

Instalasi Pemasangan dan Perawatan

Dalam pemasangan mesin cuci harus diperhatikan hal-hal berikut:

1. Letakkan mesin cuci pada lantai yang rata dan sirkulasi udara yang baik disekelilingnya. 

2. Jangan meletakkan mesin cuci pada lantai yang miring.

 

3. Jangan meletakkan mesin cuci pada lantai yang empuk (lembek) atau pada lantai yang kasar (bergelombang). 

4. Hubungkanlah keran pemasok air dengan Selang Pipa Pengisian Air mesin cuci (Kabel No. 1)

5. Hubungkan kabel arde warna hijau yang tersedia pada mesin cuci dengan pipa besi yang ditanam minimal 30 cm (Kabel No. 2)

6. Jangan menghubungkan kabel mesin cuci dengan pipa gas. 

Pemakaian, Perawatan dan Perbaikan 

1) Pemakaian

Contoh pemakaian mesin cuci adalah mesin cuci Merk National Type NA-W60A4 dengan spesifikasi sebagai berikut: 

  • Sumber tegangan : AC 220 V 50Hz 
  • Kapasitas cuci : 6 kg 
  • Pemakaian daya motor : 230 Watt 
  • Rpm Pulsator : 200 rpm 
  • Kapasitas peras : 6 kg
  • Pemakaian daya motor : 140 Watt 
  • Rpm bak peras : 1400 rpm 
  • Batas air standar : 42 liter 

a) Pemakaian Bak Pencucian (Wash Tub)

Langkah-langkah proses pencucian yang perlu dilakukan jika menggunakan mesin cuci merk National Type NA-W60A4 dengan spesifikasi di atas adalah:

  1. Rebahkan selang pembuangan air ke lantai/saluran pembuangan (Knob pembuangan air pada posisi wash/rinse
  2. Alirkan air ke Bak pencucian hingga mencapai posisi yang diinginkan
  3. Masukkan deterjen menurut takaran yang sesuai dengan ketinggian air. Operasikan 1-2 menit agar deterjen dapat larut dan merata.
  4. Masukkan pakaian ke dalam bak pencucian. Pilih posisi knob pemusar air yang sesuai dengan beban pakaian yang akan dicuci (untuk beban ringan pada posisi Soft (GENTLE), dan untuk beban berat pada posisi REGULER.
  5. Putar knob pengatur waktu cuci sesuai dengan yang diingikan. (untuk penggunaan fungsi rendam (pengatur waktu rendam), putar pengatur waktu cuci hingga mencapai angka 45, selanjutnya pengatur waktu rendam berputar sesuai dengan siklusnya.
  6. Kalau putaran pemusar lambat, keluarkan beberapa potong pakaian hingga diperoleh putaran yang lebih mantap.

b) Petunjuk Pembilasan

  1. Buang air sabun dalam bak pencucian. Kotoran dibersihkan yang melekat pada bak pencucian.
  2. Masukkan kembali pakaian dalam bak pencucian sambil mengalirkan air ke dalam bak pencucian hingga mencapai posisi HI. Atur aliran air yang terbuang pada saat pembilasan.
  3. Untuk pembilasan putar pengatur waktu cuci selama 5 – 7 menit.
  4. Setelah selesai hentikan aliran air. Buang air sabun dalam bak pencucian.

c) Pemakaian Bak Pemeras (Spin Tub)

  1. Atur pakaian dalam bak peras secara seimbang. Ketidakseimbangan pada bak peras akan menyebabkan bunyi yang tidak normal/gemuruh
  2. Atur posisi tutup bak pemeras dengan tepat, agar pakaian tidak terlempar keluar dari dalam bak pemeras.
  3. Putar knob pengatur waktu peras sesuai dengan waktu yang diinginkan
  4. Jangan masukkan tangan selama bak pemeras berputar

2) Perawatan

Agar mesin cuci yang digunakan tetap awet dan tahan lama maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut. Berikut ini adalah cara perawatan mesin cuci agar bisa bertahan lama :

1. Jangan biarkan air masuk ke dalam panel, yang memungkinkan hubungan singkat pada suku cadang listrik.

2. Jangan letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung, terlalu panas atau kelembaban tinggi (Panas dapat meruasak permukaan luar).

3. Jauhkan anak-anak kecil dari mesin cuci untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

4. Jangan meletakkan lilin menyala atau benda panas lainnya di atas mesin cuci karena dapat menimbulkan kebakaran.

5. Jangan biarkan kebel listrik terjepit atau terhimpit barang berat. Jika kabel listrik mengalami kerusakan, maka sangat membahayakan. 


6. Jangan mencuci pakaian yang terkena cairan bahan yang mudah terbakar dimesin cuci.

7. Jangan membuka tutup dalam bak peras atau memasukkan tangan sebelum bak peras betul-betul berhenti berputar.

8. Hindarilah barang logam atau barang keras lainnya, jangan sampai masuk kedalam mesin cuci.

9. Hindari kabel power dari gigitan tikus dengan cara Ambil obat anti nyamuk oles yang biasanya bentuknya jel. mereknya Aut*n atau Sof*l atau yang ada merk apa boleh. Setelah itu oleskan ke seluruh permukaan kabel yang hendak dilindungi dari tikus. Tidak usah terlalu tebal, asal udah kena saja. (Ini tips pribadi)

3) Perbaikan

Dalam pengoperasian mesin cuci biasanya terdapat masalah. Ada masalah yang dapat diatasi dengan mudah dan ada yang mesti diperbaiki karena kerusakan komponen-komponen kelistrikannya. Di antara masalah yang dapat diatasi dengan mudah adalah:

Gambar masalah dan cara mengatasinya (perbesar untuk melihat lebih jelas)

Itu sedikit pengertian dan prinsip kerja tentang mesin cuci semoga membantu agan-agan sekalian dalam memahami dan merawat mesin cuci anda.