Landasan Teori Materi Biomekanika

Pengertian Biomekanika

Biomekanika merupakan suatu bidang kajian ilmu dalam Ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme pergerakan tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan/aktivitas. Franklin & Nordin (1980) mendefinisikan biomekanika sebagai berikut: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan  teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh manusia dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktifitas sehari-hari. Chaffin (1991) membuat istilah biomekanika kerja (Occupational Biomechanic) yang didefinisikan sebagai berikut:

a. Biomekanika kerja adalah studi mengenai interaksi pekerja dengan peralatan, mesin dan material, sehingga pekerja dapat meningkatkan performansinya dan di sisi lain dapat meminimalkan resiko cedera kerja (muskuloskeletal).

b. Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh manusia dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktifitas sehari-hari. Hal ini mengandung pengertian bahwa biomekanika menyangkut masalah faal tubuh, keilmuan fisika dan perilaku manusia. Biomekanika kerja mengkaji perilaku tubuh manusia dan aspek-aspek mekanika gerakan anggota-anggota tubuhnya. Pengetahuan tentang biomekanika sangat diperlukan untuk mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan kerja, sehingga pendekatan yang efektif dan ilmiah dapat membantu manusia bekerja dengan aman.

Contoh aplikasi dari biomekanika adalah penetapan berat beban angkatan yang direkomendasikan pada pekerjaan penanganan material secara manual, sehingga mengurangi terjadinya cedera tulang belakang bagian bawah (lower back pain) (Rebecca, 2012).
Baca Juga : Materi Lengkap Teknik Industri

Klasifikasi Biomekanika

Biomekanika diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :

a. General Biomechanic

General Biomechanic adalah biomekanika yang membahas hukum dan konsep dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak. Dalam General Biomechanic sendiri meliputi dua bagian, yaitu :

1. Biostatics 

Biostatics adalah bagian yang hanya menganalisa tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform).

2. Biodinamic 

Biodinamic adalah bagian yang berkaitan dengan gambaran gerakan– gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik). (Tayyari, 1997)

b. Occupational Biomechanic

Occupational Biomechanic berkaitan dengan interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan, dimana memiliki tujuan dalam meminimalisir keluhan/kelelahan pada sistem kerangka otot untuk meningkatkan produktifitas kerja. Biomekanik ini kolaborasi bagian-bagian tubuh untuk menghasilkan gerak seperti tulang, jaringan penghubung (connective tissue), dan otot yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tulang sebagai alat untuk meredam dan medistribusikan gaya/tegangan saat melakukan aktifitas kerja. Tulang yang besar dan panjang berfungsi sebagai pembanding terhadap beban. Tulang juga terikat dengan otot, dan jaringan penghubung (connecive tissue) yakni ligamen, cartilage dan tendon. Dalam aplikasinya di biomekanik berhubungan dengan kerangka manusia.

2. Connective Tissue atau jaringan penghubung Connective Tissue atau jaringan penghubung meliputi tiga bagian, yaitu:
  • Cartilage Cartilagenous adalah sambungan yang berfungsi dalam pergerakan yang relatif kecil. Contoh: Sambungan tulang iga (ribs) dan pangkal tulang iga (sternum). Cartilage sendiri memiliki bagian khusus antara vertebrata (ruas-ruas tulang belakang) yaitu dikenal sebagai interveterbratal disc yang terdiri dari pembungkus dan dikelilingi oleh inti (puply core). Verterbratae juga terdapat pada ligamen dan otot. Gerakan yang relatif kecil pada setiap ruas mengakibatkan adanya fleksibelitas tubuh untuk membungkuk, menengadah, dan memutar. Sedangkan disc berfungsi sebagai peredam getaran pada saat tubuh bergerak baik pada saat translasi dan rotasi. (Eko Nurmianto,1996)
  • Ligament - Ligament berfungsi sebagai penghubung antar tulang dalam stabilitas sambungan (joint stability) atau untuk membentuk bagian sambungan dan menempel pada tulang. Ligamen tersusun atas serabut yang letaknya tidak pararel. Oleh karenanya tendon dan ligamen bersifat inelastic dan berfungsi pula untuk menahan deformasi. Adanya tegangan yang konstan akan dapat memeperpanjang ligamen dan menjadikannya kurang efektif dalam menstabilkan sambungan (joints). Adapun contoh sambungan ligamen diantaranya seperti: gerakan mengangkat tangan, sambungan siku dan sambungan bahu, pergerakan rotasi seluruh tangan pada sumbunya, dan gerakan lengan tangan pada sambungan pergelangan tangan. (Eko Nurmianto,1996) c) Tendon  Tendon memiliki fungsi sebagai penghubung antara tulang dan otot yang terdiri dari sekelompok serabut collageno yang letaknya pararel dengan panjang tendon. Tendon bergerak dalam sekelompok jaringan serabut dalam suatu area dimana adanya gaya gesekan harus diminimalkan. (Eko Nurmianto, 1996)
Baca Juga : Ebook Lengkap Teknik Industri

0 Comments:

Posting Komentar