Pengertian Bisnis Retail, Karakteristik Bisnis Retail

Pengertian Bisnis Ritel 

Menurut Berman dan Evans dalam Edwin Japriyanto (2012) menjelaskan bahwa semula, retailing berarti memotong kembali menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. “Retailing may be defined as the activies incident to selling goods and service to ultimate consumers. Retailing is the final link in the chain of distribution of must product from intial producers to ultimate consumers”.

Bisnis ritel dapat didefinisikan sebagai peristiwa kegiatan untuk menjual barang dan layanan kepada konsumen akhir. Retail adalah link terakhir dalam rantai distribusi produk dari produsen intial ke konsumen akhir. Menurut Toyip dalam Edwin Japriyanto (2012) juga mengatakan bahwa “Bisnis ritel (bisnis eceran) meliputi seluruh aktifitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa langsung kepada konsumen”. 

Perdagangan eceran sangat penting artinya bagi produsen karena melalui pengecer produsen memperoleh informasi berharga tentang barangnya. Produsen bisa mewawancarai pengecer mengenai komentar konsumen terhadap bentuk, rasa, daya tahan, harga, dan segala sesuatu mengenai produknya. Dapat juga diketahui mengenai kekuatan saingan. Produsen dan pengecer bisa memupuk kerja sama yang saling menguntungkan.

Pengelola bisnis ritel tidak sekedar hanya membuka toko dan mempersiapkan barang-barang yang lengkap, tetapi lebih dari itu pengelolaan bisnis eceran harus melihat dan mengikuti permintaan pasar agar dapat berhasil dan mempunyai keunggulan bersaing. 

Perdagangan eceran memegang peranan yang sangat penting, baik ditinjau dari sudut konsumen maupun dari sudut produsen. Dari sudut produsen, perdagangan eceran dipandang sebagai seorang/pihak yang ahli dalam bidang penjualan produk perusahaannya. Dialah ujung tombak perusahaan yang akan sangat menentukan laku/tidaknya produk perusahaan.

Sementara jika dipandang dari sudut konsumen, pedagang eceran juga memiliki peranan yang sangat penting. Pedagang eceran bertindak sebagai agen yang membeli, mengumpulkan, dan menyediakan barang/ jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan pihak konsumen. 

Karakteristik Ritel 

Toko eceran (retail) mempunyai berbagai bentuk dan ukuran, jenis pengecer baru juga terus bermunculan. Tipe pengecer diklasifikasikan dalam beberapa karakteristik, termasuk tingkat pelayanan yang ditawarkan, lebar dan kedalaman lini produk, harga relatif yang dikenakan

1. Tingkat Pelayanan 

Produk yang berbeda memerlukan pelayanan yang berbeda pula, dan preferensi pelayanan pun beragam. Pengecer mungkin menawarkan satu dari tingkat pelayanan berikut : 

a. Pelayanan Swalayan : Melayani pelanggan yang ingin melakukan sendiri proses “menemukan letak, membandingkan,memilih: untuk menghemat uang sebagai biaya operasi 

b. Pelayanan Terbatas : Perusahaan atau toko pengecer menyediakan lebih banyak bantuan penjualan karena mereka melakukan penjualan barang-barang dimana pelanggan lebih banyak membutuhkan informasi mengenai barang-barang tersebut. 

c. Pelayanan Penuh : Pada pengecer dengan pelayanan penuh, wiraniaga membantu pelanggan dalam setiap fase proses belanja. Toko pelayanan penuh biasanya menjual barang-barang khusus yang harus ditunggu oleh wiraniaga.

2. Lini Produk Bisnis Retail

Pengecer juga bisa diklasifikasikan berdasarkan panjang dan lebar pilihan produk mereka : 

a. Toko Khusus (Specialty Store)  : Toko eceran yang menjual lini produk sempit dengan pilihan mendalam dalam lini tersebut. 

b. Departement Store : Organisasi eceran yang menjual lini produk luas, masing-masing lini dioperasikan sebagai departemen terpisah yang dikelola oleh pembeli atau pedagang khusus. 

c. Pasar Swalayan (Supermarket) : Toko besar dengan biaya rendah, marjin rendah, volume tinggi, yang menjual beragam produk bahan pangan dan rumah tangga. 

d. Toko Kelontong (Convenience Store) : Toko kecil yang terletak didekat daerah pemukiman dengan jam buka yang lama tujuh hari seminggu dan menjual lini terbatas barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan tingkat perputaran tinggi. 

e. Superstore : Toko yang jauh lebih besar daripada pasar swalayan biasa yang menawarkan pilihan luas produk makanan, produk non makanan, dan jasa yang dibeli secara rutin. 

f. Pembunuh Kategori (Category Killer) : Toko khusus raksasa yang menjual pilihan lini tertentu yang sangat mendalam dan mempunyai karyawan yang berpengaruh baik. 

g. Pengecer Jasa : Pengecer yang mempunyai lini produk jasa seperti hotel, bank, maskapai penerbangan, rumah sakit, dan bengkel.

3. Harga Relatif 

Pengecer juga bisa diklasifikasikan sesuai harga yang mereka kenakan : 

a. Toko Diskon : menjual barang-barang standar pada harga yang lebih murah dengan menerima marjin yang lebih rendah dan menjual pada volume yang lebih tinggi. 

b. Pengecer Off Price adalah pengecer yang mebeli produk pada harga yang lebih rendah daripada harga-harga grosir biasa dan menjual pada harga yang lebih rendah daripada harga eceran. 

c. Pengecer Off Price Independen adalah pengecer harga murah yang dimiliki dan dijalankan oleh wiraswasta atau divisi korporasi eceran yang lebih besar. 

d. Factory Outlet adalah operasi perdagangan off price yang dimiliki dan dioperasikan oleh produsen, biasanya menjual kelebihan produksi produsen dan barang yang dihentikan produksinya atau barang-barang cacat. 

e. Warehouse Club adalah pengecer harga murah yang menjual barang-barang tertentu dari merek ternama dari barang-barang sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, pakaian, dan berbagai macam barang lain dengan diskon yang besar kepada para anggota yang membayar iuran keanggotaan tahunan.

Tipe Pengecer

Toko Khusus

Menjual produk sempit dengan pilihan mendalam, seperti toko busana, toko perlengkapan olahraga, toko perabot, toko bunga dan toko buku. Toko pakaian adalah toko lini tunggal, toko pakaian pria adalah toko lini terbatas, dan toko kaos priad dalah toko super khusus.

Contoh : Gap,The Athlete’s Foot, William-Sonoma.

Departement Store

Menjual beberapa lini produk biasanya pakaian, perabot rumah tangga, dan barang-barang rumah tangga dengan masing lini dioperasikan sebagai departemen terpisah yang dikelola oleh pembeli atau pedagang khusus.

Contoh : Sears, Macy’s. Neiman Marcus.

Pasar Swalayan

Operasi swalayan yang relatif besar, biaya rendah, marjin rendah, volume tinggi, yang dirancang untuk melayani seluruh kebutuhan konsumen akan produk bahan pangan dan rumah tangga.

Contoh : Safeway, Kroger, Albertson, Publix

Toko Kelontong

Toko relatif kecil yang terletak di dekat daerah pemukiman, jam bukanya lama, tujuh hari seminggu, dan menjual lini terbatas produk kelontong dengan tingkat perputaran tinggi pada harga yang sedikit lebih mahal.

Contoh : 7-Eleven, Stop-N-Go, Circle-K

Toko Diskon

Menjual barang standar pada harga murah dengan marjin rendah dan volume tinggi.

Contoh : Wal-Mart, Target, Kohl’s

Pengecer Off-Price

Adalah toko dimana membeli dengan harga yang lebih rendah daripada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah daripada harga eceran. Sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak reguler, yang diperoleh dengan harga lebih rendah dari produsen atau pengecer lain.pengecer ini meliputi factory outlet yang dimiliki dan dioperasikan oleh produsen

Contoh : Mikasa, Pengecer off price independen yang dimiliki dan dijalankan oleh wiraswasta atau oleh divisi perusahaan eceran besar dan Warehouse club yang menjual barang dengan diskon besar kepada konsumen serta Costco,Sam’s, Bj Wholesale Club.

Superstore

Toko sangat besar yang biasanya bertujuan memenuhi seluruh kebutuhan konsumen akan produk makanan dan nonmakanan yang dibeli secara rutin. Termasuk pembunuh kategori, yang menjual pilihan mendalam kategori tertentu dan memiliki staf yang berpengatuhan (contoh : Best Buy, PetSmart, Staples) Supercenters menggabungkan pasar swalayan dan toko diskon (contoh: Wal-Mart Supercenters, SuperTarget, Super kmart Center, Mejjer)

Contoh : Carrefour (Prancis) dan Pyrca (Spanyol)


0 Comments:

Posting Komentar