Sistem Produksi Berdasarkan volume diantaranya terdapat Job Shop Production, Batch/Intermittent Production, Mass Production (flow/repetitive) dan Celular Production.
Produksi Job Shop (Job Shop Production)
Job shop adalah suatu metode produksi made-to-order untuk
memenuhi keinginan khusus pelanggan di mana produk-produk yang dibuat mempuyai
tipe proses yang cukup bervariasi dengan ukuran lot yang relatif kecil. Proses
produksi dengan lingkungan yang demikian sangat sulit dioptimumkan sehingga
mesin-mesin produksi yang bersifat khusus yang ekonomis juga sulit
dikembangkan. Oleh karena itu, operasi produksi harus didukung oleh fasilitas
yang memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk memungkinkan variasi operasi
dapat dilakukan. Agar fleksibilitas operasi dapat dimanfaatkan terutama untuk
melakukan berbagai operasi yang bersifat khusus maka operator harus memiliki
keterampilan yang tinggi.
Beberapa contoh produk yang dihasilkan dalam job shop
production antara lain mesin-mesin khusus, suku cadang khusus, turbin besar,
pesawat udara, peralatan elektronik khusus dan lain-lain. Hampir semua mesin
dan peralatan yang digunakan untuk membuat komponen-komponen produk-produk di
atas bersifat umum (general purpose equipment). Dengan demikian, mutu produk
yang dihasilkan sangat ditentukan oleh keterampilan para operator yang
menjalankan mesin dan peralatan produksi tersebut.
Produksi lntermittent (Job-Lot or Batch Production)
Job-lot production dan batch production sering juga disebut
intermittent production. lntermittent production didefinisikan oleh APICS
sebagai suatu bentuk manufacturing di mana job-job mengalir di antara
departemen/stasiun-stasiun kerja dalam lot-lot yang ukurannya sering tidak
sama. Ukuran lot pada umumnya berada dalam kategori medium dengan produk yang
sejenis. Job-lot production pada umumnya digunakan untuk memenuhi permintaan
pelanggan terhadap suatu produk atau item tertentu yang sifatnya berkelanjutan
(continuous demand) melalui pengadaan persediaan. Persediaan dibutuhkan untuk
menunjang produksi make-to stock atau assembly to-order.
Seperti halnya pada job shop production, job-lot production
juga ditunjang oleh mesin dan peralatan yang bersifat general purposes tetapi
memiliki kapasitas produksi yang cukup tinggi. Misalnya turret lathes adalah
salah satu mesin potong logam yang memiliki berbagai mata jenis pahat (cutting
tools) sehingga dapat dioperasikan untuk membuat beragam komponen. Job-lot dan
batch production adalah metode produksi yang paling umum digunakan di industri
manufacturing. Produk-produk yang sering diproduksi melalui Job-lot atau batch
production antara lain ialah berbagai peralatan rumah tangga (household
appliances), furniture, mesin potong rumput dan lain-lain.
Produksi Massa (Mass Production)
Produksi massa (mass production) adalah metode produksi yang
bersifat kontinu untuk menghasilkan produk-produk non-discrete. Produksi massa
sering juga disebut flow production. Jika produksi dilakukan secara kontinu
dengan produk yang diskrit maka disebut produksi yang repetitif (repetitive production).
Produksi Selular (Cellular Production)
Metode produksi sellular didasarkan pada teknologi kelompok group
technologi yang dirancang sedemikian rupa untuk mengambil manfaat berupa
effisiensi tinggi pada operasi produksi dengan mengeksploitasi kesamaan bentuk
dari komponen-komponen produk yang diproduksi oleh mesin-mesin produksi. Konsep
teknologi kelompok menjelaskan bahwa part atau komponen produk yang akan dibuat
pada masing-masing mesin jika dikelompokkan atas kesamaan bentuk (similarity of
processing requirements) dan mesin-mesin produksi yang dibutuhkan dalam
pembuatan masing-masing kelompok disusun sebagai sebuah sel maka penghematan
besar dalam hal waktu setup, material handling dan minimum waste akan
diperoleh. Penghematan waktu setup diperoleh karena kemiripan item akan
mempermudah setup setiap mesin dalam sel tersebut karena kegiatan setup dapat
dilakukan dengan satu pola.
Pada dasarnya produksi menurut sellular ini mengambil
manfaat dari job shop dan mass production untuk menangani produk dengan
keragaman pekerjaan dalam bentuk iob yang cukup tinggi pada biaya dan waktu
respons yang kecil dalam pekerjaan yang berulang-ulang.
Secara lebih lengkap, berbagai keuntungan dari produksi
dengan sellular adalah pengurangan waktu setup, perbaikan produktivitas dan
fleksibilitas produksi, penurunan work-in-progress, penyederhanaan kegiatan
pengendalian produksi, penurunan operasi dan biaya material handling, dan
penurunan jumlah produk cacat. Beberapa kerugian yang juga tidak dapat
dihindarkan apabila metode produksi ini digunakan ialah efek serius berupa
penghentian kegiatan sel apabila salah satu mesin dalam sel tersebut mengalami
gangguan serta melemahnya pengembangan kemampuan khusus operator sehubungan
dengan melebarnya kegiatan yang dilakukan oleh mereka dalam mengoperasikan
masing-masing sel.